Naruto Chapter 675 - Mimpi Saat Ini
Sebelumnya : Naruto Chapter 674
Madara melemparkan tongkat hitam ke arah Sakura, dan
bersamaan dengan itu Obito menggunakan Kamui untuk menyelamatkan Sakura. Obito
mengarahkan Kamuinya ke Sakura, membuatnya kembali ke dimensi asli sebelum
terkena serangan tongkat Madara.
"Sakura!?" ucap kaget Kakashi saat merasakan
Sakura kembali.
"Kakashi-sensei.."
Sakura menghadap ke arah Kakashi dan kemudian ia kaget.
"Sasuke-kun!?" Sakura melihat ada Sasuke di sebelah Kakashi.
Sasuke juga kaget dengan kemunculan Sakura yang tiba-tiba.
"Kenapa bisa ada Sakura tiba-tiba di sini?" ucapnya.
"Sebelumnya dia berada di dimensi lain.." jelas
Kakashi. Ia lalu bertanya pada Sakura, "Sakura, apa yang terjadi di
sana?"
Bukannya menjawab, Sakura malah balik bertanya, mempertanyakan
masalah mata kiri Kakashi. "Kakashi-sensei, mata kirimu.."
"Kejadiannya cepat sekali, Madara mencurinya.."
jelas Kakashi.
"Coba kulihat.." Sakura menghampiri Kakashi dan
memeriksanya.
"Maaf telah membuatmu repot.." ucap Kakashi.
"Apa yang terjadi pada Obito? Madara pergi ke sana
menggunakan Kamui.."
"Eh!? Aku sendiri tak sadar tiba-tiba saja sudah ada di
sini.." ucap Sakura.
Sakura hanya ingat denga kejadian saat Obito memintanya
untuk menghancurkan mata kirinya. "Tolong hancurkan Rinnegan di mata kiriku.."
ucap Obito waktu itu.
"Aku bahkan sudah tak bisa bergerak lagi. Kalau saja
aku lengah sedetik saja, Zetsu hitam akan langsung menguasai tubuh dan
Rinneganku. Kalau itu sampai terjadi, dia akan menggunakan mata kananku untuk
keluar dari sini.. dan Madara akan mendapatkan Rinnegannya.."
"Sesuatu yang buruk akan terjadi kalau ia sampai
memiliki kedua matanya.."
"Sesuatu yang buruk!?" Sakura kaget. "Apa
masih ada yang lebih buruk lagi dari situasi saat ini!?"
"Bahkan aku sendiri tak bisa mengimplant Rinnegan di
kedua mataku.." ucap Obito. "Hanya dengan satu Rinnegan di mata
kiriku, kekuatannya cukup untuk membuat diriku hampir lepas kendali.. Kalau
sampai kedua Rinnegan bertemu, tak akan ada seorang pun yang bisa mengalahkannya.."
"Itu.."
"Mata akan menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya
saat keduanya saling bertemu.. Jadi cepat, hancurkan Rinneganku secepat
mungkin.."
Deg!!!!! ingatan Sakura tiba-tiba saja terpotong. Sesuatu
melintas di benak Sakura, ada sesuatu yang harus dikhawatirkan dari kata-kata
Obito tadi. "Ada apa Sakura!?"
Ya, tadi Obito sempat bilang kalau dia bahkan tak bisa
bergerak.
"Kita dalam masalah!! Obito bahkan tak bisa bergerak!!
Madara akan mengambil Rinnegannya!!" ucap Sakura ke Kakashi dan Sasuke.
Naruto Chapter 675 - Mimpi Saat Ini
Benar saja, Madara yang meski hanya setengah badan tampak
dengan mudah mencengkram diri tak berdaya Obito. Madara memasukkan tangannya ke
dalam lubang di dada kiri Obito, lalu menyadari sesuatu..
"Segel kutukan yang kubuat di dalam hatimu telah
menghilang, bagaimana caramu melakukannya!? Harusnya kau tak akan bisa melukai
dirimu sendiri.."
"Aku membuat Kakashi menusuk dan menghancurkannya..
segel itu menghalangi jalanku, saat aku mencoba untuk menjadi Junchuuriki
Juubi.." ucap Obito.
"Aku bisa saja mati, tapi itu lebih baik dari pada
harus memenuhi perintahmu.." ucap Obito.
Bukannya merasa kesal, Madara malah tertawa. "Kukuku..
sebenarnya kau telah melakukan apa yang aku inginkan.. Tidak, bahkan lebih dari
itu.."
"Apanya yang lucu?" Obito tak mengerti.
"Itu adalah segel kutukan untuk boneka.. Kalau
seseorang mencoba untuk melepaskannya dari tubuhnya, maka tubuhnya akan menolak
untuk melakukannya.. kau tahu itu, kan.. dan dengan segel yang kupasang pada
kalian itu, kalian juga tak akan bisa melakukan bunuh diri.. kalian adalah
bagian yang penting dalam rencanaku.."
"Kalian?" Obito tak mengerti.
"Kebetulan yang lucu sekali, cara kalian melepasnya
juga sama.." ucap Madara, dan barulah Obito menyadari semua skenario ini.
"Rin.." ucap Obito dengan tatapan kaget dan kesal
"Ya.. untuk menjadikan gadis itu sebagai Jinchuuriki
Sanbi dan hendak menyerang Konoha adalah sesuatu yang aku rencanakan, bukan
Kirigakure.." ucap Madara.
"Dia menggunakan jutsu yang harusnya Kakashi gunakan
pada lawan untuk menghentikannya, dengan meresikokan nyawanya sendiri.. itu adalah
bagian dari rencanaku.."
"Untuk bisa membawamu ke dalam kegelapan.. serta
membuatmu bekerja untuku.."
"Jadi itu semua adalah rencanamu!?"
"Aku mengambil kesempatan saat Minato sedang dalam misi
lain, lalu mengendalikan shinobi Kirigakure dan menculik Rin, meninggalkan
Kakashi seorang diri.. Itu juga untuk membuatmu melepaskan kekuatanmu dan melihat
seberapa kuat dirimu.."
"Apa kau pikir kemunculan Zetsu putih di dekat mereka
itu sesuatu yang kebetulan?"
Waktu itu, Zetsu tiba-tiba menghampiri Obito dan berkata,
"Aku sedang keluar, lalu tiba-tiba aku melihat Kakashi dan Rin yang kau
bicarakan itu sedang dalam masalah!!"
Obito percaya begitu saja dan langsung mengikutinya, bersama
dengan Tobi yang melapisi tubuhnya. Tak hanya itu, di tengah jalan amarahnya
terus saja dipancing-pancing. "Apa yang si kilat kuning itu
lakukan!?"
"Kenyataan bahwa perempuan itu mati di tangan Kakashi
juga sangat sempurna, bukan?" ucap Madara.
"Aku sudah mengajarimu, untuk mengendalikan seseorang
kau harus menggunakan sisi gelap mereka.. Kalaupun orang itu tak punya sisi
gelap, kau bisa menciptakannya sendiri.. terlalu naif kalau kau berpikir aku tidak
melakukannya padamu, kan?"
Obito semakin kesal.
"Kenapa.. kenapa kau memilihku!?"
"Kau memiliki perasaan yang sangat kuat.. pada Rin,
pada teman-temanmu, pada Hokage, pada para Shinobi.."
"Kalau kau jatuh, maka itu semua secara bersamaan akan
membawamu ke jurang yang amat dalam.. Namun, orang sepertimu.. masih butuh
sedikit lagi untuk menjadi seperti apa yang aku inginkan.."
"Aku akan mendapatkan mata kiri itu kembali.."
ucap Madara.
Beralih ke sisi Naruto, tampak ia sudah berhasil menyegel
bayangan tak terlihat Madara. Naruto menguncinya dengan segel, beberapa tongkat
hitam Rikudo, serta meninggalkan satu bunshinnya untuk menjaganya.
"Baik, sekarang sudah selesai!! Dia sudah tak bisa
bergerak lagi!!"
"Kuserahkan dia padamu!!" Naruto kemudian pergi.
"Yah, serahkan padaku!!" ucap bunshin Naruto.
Kembali ke Sakura, ia telah selesai dengan penjelasannya.
"Jadi begitu rupanya.." ucap Kakashi.
"Dia bisa kembali kapan saja, jangan sampai
lengah.." ucap Sasuke.
Selanjutnya Naruto muncul dari kejauhan. Sasuke bertanya, "Bagaimana
dengan bayangannya?"
"Aku sudah menyegelnya dengan kage bunshin dan tongkat
Rikudo.." ucap Naruto.
"Naruto!?" Sakura kaget.
"Hei, Sakura-chan.."
"Bisa kubantu sedikit?" Naruto menghampiri
Kakashi.
"Naruto?"
"Apa yang kau lakukan, Naruto?"
"Sudah lihat saja, ini akan baik-baik saja.."
Naruto mengarahkan telapak tangannya ke mata kiri Kakashi
lalu..
"Kakashi-sensei, sekarang coba buka matamu.."
Kakashi membuka mata dan tiba-tiba saja matanya kembali.
Bukan sharingan, melainkan hanya mata biasa.
"Mustahil!! Bagaimana kau bisa melakukannya!?"
ucap kaget Sakura.
"Hmm.. bagaimana ya, sulit untuk menjelaskannya.. ini
semacam aku mengambil sedikit bagian dari Kakashi-sensei dan kemudian.. umm..
semacam.."
"Sudah kubilang kan, jangan sampai lengah, dia bisa
datang kapan saja.." ucap Sasuke.
"Hah? Memangnya kapan kau mengatakannya padaku??"
sahut Naruto yang memang baru datang.
"Ini bukan waktunya untuk itu, Naruto! Yang lebih
penting, jelaskan padaku tentang mata itu.."
"Madara mencuri mata kiri Kakashi-sensei lalu pergi ke
tempat Obito, dia akan keluar dengan kedua mata Rinnegan.."
"Eh? Benarkah!?"
Melihat mereka bertiga berkumpul seperti itu, Kakashi jadi
teringat saat di awal-awal mereka tergabung sebagai satu tim.
Saat itu, Kakashi meminta pada ketiga muridnya itu untuk
saling memperkenalkan diri. "Yah.. pertama-tama perkenalkan diri kalian
masing-masing.."
"Apa yang harus kukatakan?"
"Yah, katakan saja apa yang kau sukai, tak kau sukai..
mimpi, cita-cita, hobi, atau apalah itu.." ucap Kakashi, lalu Naruto pun
jadi orang pertama yang memperkenalkan dirinya..
"Baiklah, namaku Uzumaki Naruto! Aku suka makan ramen,
dan aku suka pergi ke kedai ramen Ichiraku, apalagi kalau guru Iruka
mentraktirku!! Aku benci saat menunggu beberapa menit sebelum ramennya matang..
lalu mimpiku adalah..
"Aku ingin melampai para Hokage yang pernah ada, serta
membuat semua orang di desa mengakui keberadaanku!!"
Selanjutnya giliran Sasuke. "Namaku Uchiha Sasuke.. ada
banyak hal yang tidak kusukai, dan aku sendiri tak tahu apa yang kusuka.. lalu,
daripada mimpi aku lebih berpikir ini merupakan suatu ambisi.. aku ingin
mengembalikan klanku dan.. membunuh seseorang.."
Lalu Sakura..
"Aku Haruno Sakura.. apa yang kusukai adalah.. yah,
itu.. orang yang aku suka.. ah, apa aku harus menyebutkan mimpiku juga?
Kyaaaaa!!!"
Kakashi lalu melihat ke arah mereka yang sekarang. Naruto
yang sekarang.. jelas sudah bukan lagi Naruto yang waktu itu..
"Kau telah melampaui para Hokage, Naruto.. dan sekarang
semua orang telah mengakuimu sebagai pahlawan, dan kau masih ingin menjadi
Hokage.."
Juga Sakura..
"Sakura.. kurasa perasaanmu terhadap Sasuke telah
berubah dari waktu itu, dan meskipun sekarang kau masih menyukainya, kurasa itu
perasaan yang berbeda.. Kau masih memiliki perasaan pada seseorang yang mencoba
untuk membunuhmu.."
"Tak peduli apapun yang terjadi, kau tak bisa melupakan
seseorang yang kau sukai dan menganggap kalau itu adalah tugasmu, untuk
mengembalikan Sasuke dari kegelapan.. kau adalah gadis yang baik.."
Juga.. Sasuke..
"Sasuke.. mimpimu adalah untuk membunuh Itachi..
sekarang setelah dia mati, apa tujuanmu? Meski menjadi guru kalian, aku tak
bisa mengerti kalian semua.." pikir Kakashi.
Kakashi lalu menanyakannya secara langsung pada Sasuke.
"Sasuke.. apa tujuanmu saat ini?"
"Kau bilang ingin menjadi Hokage.. apa maksud di balik
itu semua?" tanya Sakura.
Sasuke diam saja..
"Mungkin ini adalah takdir bagi tim 7 untuk berkumpul
kembali.. Sasuke, kalau kau tak ingin mengatakan pada kami apa yang sebenarnya
kau inginkan, tak apa.. namun kenyataan kalau kita pernah bersama sebagai tim
7.. itu tak akan pernah berubah, kan?"
Belum selesai mereka bicara, Kakashi merasakan kemunculan
musuh. "Dia datang.." ucapnya. Segera setelahnya mereka pun memasang
ancang-ancang.
"Apa kalian masih ingat dengan misi pertama kita, misi
untuk mengambil lonceng!? Kalian masih belum lupa dengan apa yang aku ajarkan,
kan!?"
"Tentu saja!!" ucap Naruto.
"Kerja sama, kan!?"
Bersambung ke : Naruto Chapter 676
ConversionConversion EmoticonEmoticon