chapter naruto 651 versi teks

Sebelumnya : Naruto Chapter 650

Kekuatan mereka saling menyatu, Kyuubi

Naruto dan Susano'o Sasuke bergabung

hingga membentuk kekuatan baru.

"Susano'onya.." Juugo kaget, begitu pula...

dengan Naruto. "Bukankah ini terasa sama

seperti apa yang Madara lakukan di masa

lalu??" ucap Sasuke.

"Itu adalah.." tampak Hashirama juga kaget.

Chakra Kyuubi Naruto kini telah dilapisi oleh

armor dari Susano'o, dengan Naruto dan

Kyuubi berada di puncak mereka. "!!"

Kakashi yang berada di dimensi lain juga

kaget. Seolah bisa melihat apa yang Obito

lihat, Kakashi berkata, "Ini.. Naruto dan

Sasuke!?"

Shaaaashh!!!! Obito dengan kekuatan

benda hitamnya menciptakan pedang besar

panjang berbentuk rangkaian DNA. "Tak

peduli apa yang kalian lakukan, tak akan

ada yang berubah!!" ucapnya. "Coba lihat di

atas kalian, apa yang bisa kalian lihat dari

lubang itu?? Bulan.. sudah hampir

waktunya untuk pergi ke dunia mimpi.."

Dari dimensi lain, Kakashi terus melihat apa

yang Obito lihat. "Aku bisa melihat apa yang

Obito lihat.. dan mendengar suaranya.."

pikir Kakashi. "Apa kami terhubung??"

"Mimpi bulan akan memenuhi lubang

neraka ini.. waktunya sudah hampir tiba!!"

ucap Obito lagi.

Kembali ke sisi Kakashi, ia teringat akan

kata-kata Obito waktu itu, ketika Obito

memperlihatkan dada kirinya yang

berlubang. "Lihat, tak ada apapun di dalam

hatiku!! aku bahkan tak merasakan rasa

sakit lagi!! kenyataan itu kejam.. lubang ini

terus saja membesar.. bagaimana bisa aku

mengisi lubang ini di dunia yang seperti

ini!??"

"Obito.."

Kembali ke Obito..

"Pedang ini adalah pedang Nunoboko,

pedang suci yang dimiliki oleh Rikudo

Sennin.. kalian tak akan bisa menang

melawanku!! perasaannya yang kuat juga

ada di dalamnya, ini adalah pedang jiwa..

Rikudo Sennin menciptakan dunia

menggunakan pedang ini.." jelas Obito.

"Dan aku akan menghancurkannya dengan

pedang yang sama!!!"

"Hei, itu.."

"Ya.."

"Tenten, itu.."

"Ya, ayo maju, Lee!!"

"Dia memanggil kita!" ucap Shikamaru.

"Sasuke, kita harus fokus pada satu

serangan, hanya akan ada pembukaan yang

sangat kecil, kita tak boleh

melewatkannya!!" ucap Naruto.

Creak... perlahan di sembilan ekor Kyuubi

yang berupa chakra, di dalamnya, terbentuk

suatu rasengan.

"Obito.." Kakashi terus melihat apa yang

Obito lihat. "Meskipun mereka

menganggapnya seperti orang bodoh..

ketika seseorang melihat orang yang

mencoba lebih keras dari orang lain..

mereka akan meminjamkan tangan

mereka.. itu karena mereka sadar kalau

mereka bisa mengisi lubang di hati orang

lain.."

Whusss...

Sembilan teman satu angkatan Naruto..

Lee, Tenten, Sai, Chouji, Shikamaru, Ino,

Hinata, Shino, dan Kiba melesat masuk ke

dalam chakra ekor Kyuubi..

Di sana, seolah mendapat chakra seperti

Naruto, juubah mode Kyuubi tiba-tiba

menyelimuti tubuh mereka.. Dan dengan itu,

mereka mengendalikan rasengan di

hadapan mereka..

"Aku serahkan rasengannya pada kalian,

gunakan itu untuk menghancurkan

prisainya!!" ucap Naruto.

"Ini.."

"Bisakah aku melakukannya!?"

Kembali ke Kakashi..

"Dan ia yang hatinya telah diisi oleh teman-

temannya..

adalah orang yang kuat!!"

"Ayo maju semuanya!!" dukung Sakura

yang masih bersama dengan Tsunade.

Dengan sembilan rasengan itu, prisai hitam

Obito diserang. Lalu dengan pedang dari

armor Susano'o, itu ditembus.

Serangan sengit saling beradu. Dan di

tengah detik-detik akhir tersebut, kilasan

imajinasi mendadak muncul di benak Obito.

Obito berada di makam bersama dengan

Kakashi, meratapi kematian Rin. Sesaat ia

bersedih, namun kemudian rekan-rekannya

muncul dan memberi ia semangat.

Obito hidup dengan damai di desa, hingga

akhirnya ia menjadi Hokage, dan wajahnya

dipahat di bukit batu.

"Kenapa..

aku berimajinasi seperti ini?"

Batsss!!! Obito sadar dan serangannya telah

benar-benar ditembus. Pedang

kebanggaannya berhasil diberantas

serangan gabungan Naruto dan yang

lainnya, dilanjutkan dengan tubuhnya yang

juga berhasil ditembus serangan yang

sama.

Bersambung ke Naruto Chapter 652
Previous
Next Post »
Thanks for your comment