Meski Banyak Makan Buah dan Sayur, Daging Berlebihan Bisa Picu Diabetes



 sumber : Detik.com



Jakarta, Anda suka makan daging? Namun baiknya tetaplah waspada, meski mengandung protein tinggi, sebuah studi baru mengatakan daging yang dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes. Tak peduli jika si pecinta daging juga banyak makan buah dan sayur.

Studi dari Prancis tersebut melibatkan 66.485 wanita yang diamati selama 14 tahun. Dari situ ditemukan kaitan antara daging, keju dan bahan makanan lain yang tergolong ke dalam 'pola makan mengandung asam' dengan diabetes tipe 2 atau jenis diabetes yang banyak ditemukan pada orang dewasa.

Fakta ini diperoleh setelah partisipan memberikan informasi mendetail tentang pola makan mereka, agar peneliti bisa tahu tinggi rendahnya tingkat keasaman makanan yang dikonsumsi partisipan setelah dicerna.

Ternyata di akhir studi, tercatat 1.372 wanita mengidap diabetes, terutama pada partisipan yang pola makannya didominasi makanan berasam, seperti daging, keju, ikan, roti dan minuman bersoda.

Peneliti pun menyimpulkan berarti wanita yang paling banyak mengonsumsi makanan yang membentuk asam di dalam tubuh seperti daging berisiko 56 persen lebih besar untuk mengidap diabetes ketimbang wanita yang makan daging paling sedikit.

Dan gawatnya studi yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetologica ini mengatakan efek dari buah dan sayuran yang mereka konsumsi tidaklah dapat mengimbangi dampak pembentukan asam dalam tubuh pecinta daging. Demikian dilansir Daiy Mail, Selasa (12/11/2013).

Sebelumnya diabetes lebih sering dikaitkan dengan obesitas dan konsumsi makanan manis, namun ternyata studi baru ini membuktikan jika konsumsi daging dan makanan lain yang menghasilkan asam setelah dicerna juga dapat menyebabkan diabetes.







 Diduga asam yang dihasilkan dari daging atau keju tersebut membuat tubuh kesulitan mengolah gula dari makanan dan mengubahnya menjadi energi. Tim peneliti dari institut riset medis INSERM Paris ini pun menambahkan meski jeruk dan lemon terasa asam, namun sebenarnya setelah dicerna kedua buah ini justru mengurangi jumlah asam di dalam tubuh.

Yang tak kalah mengejutkan, kondisi semacam ini ternyata lebih riskan terjadi pada wanita yang tubuhnya langsing, ketimbang yang gemuk. Kendati peneliti tak tahu apa sebabnya, mereka menduga stres dan ketakutan menjadi gemuk atau kelebihan berat badan bisa jadi faktor utama yang mendasari kondisi ini.

Peneliti juga menambahkan walaupun studi ini hanya melibatkan partisipan wanita, mereka percaya pola makan serupa bisa sama bahayanya bagi pria.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment